Kondisi Bahariah dan anak perempuannya sangat memprihatinkan, mereka terbaring sakit ditemani anak laki-laki Bahariah yang tidak memiliki pekerjaan sama sekali dan untuk menyambung hidup mereka hanya bergantung dari belas kasihan orang lain.
Selain itu kondisi rumah Bahariah sudah tidak layak huni, hampir semua bahan dari dinding rumah Bahariah nampak lapuk, kini sebagian dindingnya sudah rusak, dan tidak memiliki dinding di bagian belakang dapurnya.
Saat awak media mengunjungi rumah Bahariah, batin ini terenyuh melihat kondisinya dan anak perempuannya yang begitu memprihatinkan.
Bahariah yang tergolong miskin ini mengaku tak pernah tersentuh bantuan pemerintah padahal dirumahnya terpasang plat kuning sebagai tanda warga miskin.
"Saya tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah baik Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Progam Keluarga Harapan (PKH)".
"Pernah dapat bantuan beras tapi itu sudah setahun yang lalu setelah itu tidak ada lagi", keluhnya ke media
Padahal program bantuan tersebut merupakan program andalan pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan dan mengentaskan kemiskinan.
Sudarman anak Bahariah mengatakan sudah banyak yang memfoto rumahnya namun sampe sekarang belum ada bantuan apa-apa.
"Banyakmi pak yang foto rumah saya namun sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya, baik bedah rumah maupun bantuan lainnya"tutur Sudarman.
Sementara itu Kadis Sosial Kabupaten Soppeng Dra. Suriasni saat dikonfirmasi awak media mengatakan bahwa terkait adanya warga yang berplat belum menerima bantuan silahkan dilaporkan ke Puskesos Desa/Kelurahan nanti akan di atensi.
"Laporkan ke Puskesos Desa/Kelurahan bawa identitasnya nanti di atensi dan di identifikasi masalahnya supaya jelas" ujarnya Jumat 18 November 2022.
Potret kehidupan Bahariah hanyalah gambaran kecil masyarakat kurang mampu di Kabupaten Soppeng.
Upaya Pemerintah mengentaskan kemiskinan harus benar-benar terwujud dan bukan hanya slogan semata.
Wandi