MEDIA INFOTA ■ Pemerintah Kabupaten Soppeng bersama Direktorat perfilman, musik dan media, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudpristek, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX melaksanakan acara Festival Budaya Gau Maraja La Patau Matanna Tikka, bertempat di Lapangan Gasis Watansoppeng. Sabtu, 15 Juli 2023.
Laporan Ketua Panitia, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Soppeng A. Sumange Rukka kegiatan ini adalah hasil karya kolaborasi berbagai pihak Pemerintah Kabupaten Soppeng, Direktorat perfilman, musik dan media, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudpristek, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, Perkumpulan Wija Gau Maraja Lapatau Matanna Tikka dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan beberapa kegiatan sebagai rangkaian acara ini yaitu jelajah budaya, pameran UMKM dan makanan tradisional, pameran benda pusaka, kirab budaya, pertunjukan permainan seni tradisional, festival seni budaya, pertemuan wija raja La Patau Matanna Tikka, anjangsana Siara budaya, seminar internasional, pertemuan pakar dari berbagai negara yang merangkai bahwa budaya adalah ilmiah dan dapat melahirkan karya-karya besar termasuk pencanangan Geopark Walennae kab. Soppeng, dan selanjutnya video mapping dalam hal ini video modern Soppeng dari masa paling tua sampai masa pembangunan sekarang ini.
Kegiatan ini dirangkai dengan tema peradaban agraris sebagai suatu ide kolosal yang dituangkan dalam wanua komunal dan kepemimpinan tipe agraris. Rangkaian acara tersebut akan berlangsung selama 4 hari dari tagl 15 hingga 18 juli 2023.
Oleh karena itu atas nama Panitia pelaksana menyampaikan Terima kasih atas petunjuk, arahan dan komitmen semua pihak dalam mempersiapkan acara ini yang telah bekerja maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Sambutan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Makassar, Laode Muhammad Aksa. Gau Maraja adalah festival objek kemajuan kebudayaan, gau maraja dipersiapkan oleh balai pelestarian kebudayaan sebagai platform multi event yang bersifat kolaboratif untuk membangun jejaring ekosistem kebudayaan dan juga aktif dalam kebudayaan yang menyediakan ruang keragaman budaya dan mendorong interaksi untuk memperkuat budaya yang inklusif, melindungi dan mengembangkan nilai ekspresif dan praktek kebudayaan tradisional untuk memperkaya kebudayaan nasional. Memanfaatkan objek kemajuan kebudayaan untuk mengingatkan dan menggiatkan kesejahteraan masyarakat, memajukan kebudayaan yang melindungi keanekaragaman hayati dan memperkuat ekosistem serta meningkatkan peran pemerintah sebagai fasilitas pemajuan kebudayaan, sinergitas pemkab Soppeng terutama Bupati dan Wakil Bupati serta pihak lainnya yang sangat intens mendukung dan menyiapkan segala kebutuhan pelaksanaan kegiatan Gau Maraja ini.
Gau Maraja adalah perhelatan besar/ perhelatan Akbar di dalam naskah La Galigo, yang akan dilaksanakan selama beberapa hari dengan berbagai kegiatan. Festival Gau Maraja mempunyai karakteristik pelestarian alam, seni dan budaya serta makanan tradisional yang akan membangkitkan kesenian lokal sebagai bekal dasar kepariwisataan. festival ini juga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan adat budaya dan kearifan lokal yang nantinya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kami berharap pelaksanaan event ini berjalan sempurna sehingga ke depan dapat menjadi Event tahunan dan juga sekelas nasional bahkan internasional. Kebudayaan dan Pariwisata di kabupaten Soppeng perlu sentuhan dan terus ditingkatkan, Oleh karena itu, diperlukan inovasi dan promosi serta hubungan dari semua pihak dalam merealisasikan hal tersebut sebagai upaya mendatangkan wisatawan sekaligus dapat mengambil income di masyarakat setempat dan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Soppeng, H. A. Kaswadi Razak dalam sambutannya, Atas nama pemerintah Daerah Kab. Soppeng, kami mengucapkan selamat datang kepada para tamu undangan di Kab. Soppeng “Bumi Latemmamala” yang saat ini juga menjadi “Bumi La Patau”. Kegiatan Gau Maraja La Patau Matanna Tikka yang dilaksanakan saat ini di Kab. Soppeng merupakan kegiatan ke 2 yang sebelumnya nya dilaksanakan di Kab. Bone, Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penggagas yang telah melaksanakan Gau Maraja La Patau Matanna Tikka dan telah menunjuk Kab. Soppeng dalam pelaksanaan acara ini, jadi untuk kegiatan yang ketiga saya yakin pasti para Wijah akan bersatu mengangkat nama La Patau ini. Karena beliau adalah manusia hebat yang sangat luar biasa dan telah dibuktikan dalam sejarah yang mana La Patau adalah sosok pemimpin yang adil, jujur dan tegas serta seorang penganut Islam yang kuat.
Kegiatan yang kita lakukan ini, pada dasarnya adalah kegiatan bersama, sebagaimana yang dipesankan oleh Pak Dirjen agar membuat kegiatan yang luar biasa sehingga kami telah melakukan sesuai pesan tersebut dan inilah yang kami anggap luar biasa. Seperti yang telah kita saksikan bersama bahwa kegiatan ini menggunakan teknologi Mapping yang tidak semua daerah dapat lakukan karena ini adalah suatu perubahan peningkatan. Tak hanya itu, jika ingin yang luar biasa lagi, maka berilah kami kesempatan berikutnya InsyaAllah pada acara festival Umpungeng.
Sebelum mengakhiri sambutan saya akan menyampaikan salah satu pesan yang sakral oleh Arung Palakka dimana pesan ini menunjukkan pemikiran Arung Palakka yang telah diwariskan kepada kita dan semoga kita bisa mengamalkannya.
Adapun pesannya dalam bahasa Bugis yakni Narekko ipadecengimi rampengna nyawae, Teppettu Mompengnge , Teppolo MassalemuE, Natettongiki Dewata SeuwaE, Namatippa rilolongeng pamale’na ininnawa madecengta yang artinya apabila keadaan jiwa ditata dengan baik, tak putus yang kendor, tak patah yang lentur, Dewata yang Esa melindungi kita, hingga kita menemukan kebajikan dari pikiran yang suci.
Melalui pesan ini, dapat kita renungkan bersama dan senantiasa menjadi pedoman bagi generasi yang memang ingin memahami ajaran Arung Palakka karena masih banyak yang perlu kita pahami. Sambutan Gubernur Sulawesi Selatan yang disampaikan oleh Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Idam Kadir. Suatu kesyukuran bagi saya pribadi dapat hadir di tengah-tengah masyarakat Soppeng dalam suasana yang kental dan sejarah perjuangan dari sosok pemimpin religius yang namanya tetap harum karena mewariskan perjalanan penting tentang nilai-nilai luhur yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin. Sosok Gau Maraja La Patau Matanna Tikka dikenal sebagai pemimpin yang sangat menghargai hukum adat, istiadat dan syariat agama serta karakter sikap yang tetap harus kita pedomani hingga pada hari ini.
Melalui pergelaran ini kita dapat menyaksikan kemegahan budaya Sulawesi Selatan yang unik dan beragam serta syarat nilai tradisi adat istiadat dan Seni Budaya yang merupakan kekayaan yang harus kita syukuri.
Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang untuk memperkuat solidaritas dan kerjasama antar masyarakat, Pemerintah dan pelaku pariwisata dalam memajukan sektor pariwisata di Kab. Soppeng. Sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya serta memperkaya pengalaman wisatawan yang datang di daerah ini.
Disini pula, menjadi kesempatan yang baik untuk kita mempromosikan potensi dan destinasi wisata salah satu yang terkenal adalah Wisata Pemandian Air Panas lejja, yang Alhamdulillah Tahun 2022 telah dilaksanakan revitalisasi melalui bantuan keuangan pemerintah Sulawesi Selatan kepada pemerintah Kabupaten Soppeng secara bertahap di tahun 2022 dan 2023 yang telah rampung dengan berbagai fasilitas baru yang lebih ramah anak.
Pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak kepada seluruh masyarakat Sulawesi Selatan terutama masyarakat Kabupaten Soppeng untuk menjaga dan melestarikan kekayaan budaya yang dimiliki karena budaya kita adalah identitas kita dan dengan menjaga warisan budaya kita turut menjaga jati diri dan keberagaman yang menjadi kekuatan kita sebagai bangsa.
Acara pembukaan Festival Gau Maraja La Patau Matanna Tikka ditandai dengan penabuhan gendang oleh Bupati Soppeng bersama Direktur Perfilman Musik dan Media, turut didampingi Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX.
Pada acara tersebut dilakukan pertunjukan seni budaya dengan menampilkan tarian kolosal “Mappasiame Wanua” dan “Mappatettong bola” yang merupakan tradisi lokal Kab. Soppeng.
Turut hadir, Anggota DPR-RI, Direktur perfilman, musik dan media, Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi RI, para Anggota DPRD Prov. Sulsel, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVIII, Wakil Bupati Soppeng, Ketua DPRD Kab. Soppeng bersama Anggota, Ketua DPRD Kab. Wajo, para Anggota Forkopimda Kab. Soppeng, Sekda Kab. Soppeng, Ketua dan Wakil Tp. PKK Kab. Soppeng, para Staf Ahli, para Asisten, para Kepala SKPD, para Camat, Para Kepala Desa/Lurah se Kab. Soppeng, para Narasumber peserta seminar internasional dari berbagai negara (Belanda, Australia, Jepang, Malaysia, Brunei Darussalam, Inggris, Singapore, dan Filipina), para raja nusantara bersama permaisuri se Sulawesi Selatan, Ketua Persatuan Wija Raja La Patau Matanna Tikka bersama pengurus, para pimpinan Instansi vertikal/BUMN/BUMD, Ketua perkumpulan dan kelompok kebudayaan dari berbagai daerah dan undangan lainnya.
Publish : wandi