Hadirkan Sektor Ekonomi Terbarukan di Kabupaten Soppeng, Simak Ulasan Nahar





Mediainfota,Soppeng,- Mendengar kata lobster maka yang akan terbayang pada pemikiran sebagian orang adalah udang besar yang hidup di laut dan biasa ditawarkan dalam bentuk kuliner sea food dengan harga mahal.

Hewan yang masuk keluarga udang dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi ini ternyata tidak hanya berkembang biak di air laut dan air payau namun bisa juga di air tawar.

Hal tersebut memantik Nahar, salah seorang Kepala Sekolah Dasar di Kabupaten Soppeng untuk menggerakkan sektor budidaya lobster air tawar jenis capit merah / red claw ((Cherax quadricarinatus) di Kabupaten Soppeng. Seperti diketahui bahwa Selama ini perekonomian warga Soppeng umumnya bertumpu pada sektor pertanian, hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi Nahar untuk menghadirkan sektor ekonomi terbarukan bagi warga Soppeng.


Untuk memajukan budidaya lobster capit merah di Soppeng, Nahar berkolaborasi dengan ASR salah satu aleg di DPRD Soppeng membangun komunikasi dengan konsultan Indonesia-Australia Cuncun Setiawan, pemilik Bintaro Fish Centre (BFC) Mini Farm.

Menurut Nahar, Cuncun Setiawan adalah pemain lama dibidang budidaya lobster " Pak Cuncun siap memberikan teknik dan pelatihan budidaya lobster capit merah beserta cara pemasarannya,Kata Nahar, Selasa 9 Juli 2024.


" Budidaya lobster di Soppeng mempunyai prospek yang bagus karena pakannya mudah didapat dan media pemeliharaannya pun tidak ribet, bisa menggunakan kolam terpal, kolam permanen, bioflok bahkan di baskom juga bisa karena tidak menggunakan banyak air dan panennya bisa dilakukan 4-5 bulan, " Lanjut Nahar.

" Saat ini kita bisa melihat secara langsung contoh budidaya lobster capit merah di Lapajung Barat dikediaman bapak ASR, mulai dari indukan sampai anakan lobster capit merah," Tambahnya lagi.

" Pengembangbiakan lobster capit merah ini bisa dilakukan dirumah, bahkan ibu rumah tangga pun bisa mengelolanya,permintaan pasar terhadap lobster capit merah ini tinggi dan pemasarannya jelas, jadi sekarang yang menjadi pertanyaan apakah pelaku perikanan atau masyarakat pada umumnya berani mengambil kesempatan ini." Kunci Nahar.(Jafar Jeff).