Mediainfota, Soppeng,– Sebuah momen penuh cahaya dan makna kembali terukir di MAN 1 Soppeng melalui Penamatan Siswa Kelas XII Angkatan GEZTRAVIO 2025. Bertempat di Lapangan MAN 1 Soppeng, acara ini menjadi ajang perayaan prestasi, refleksi perjalanan, dan penguatan komitmen madrasah dalam mencetak generasi beriman, sehat, cerdas, dan ceria, Watansoppeng, 7 Mei 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Soppeng yang diwakili oleh Asisten I A. Makkaraka, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Soppeng bersama jajaran, Forkopimda, Camat Lalabata, Kapolsek Lalabata, Kepala Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas P3AP2KB, Puskesmas Salotungo, Koordinator dan Pengawas MA, Komite Madrasah, beberapa kepala SMP/MTs serta para orang tua siswa yang tamat. Sinergi kehadiran lintas sektor tersebut menegaskan bahwa pendidikan adalah kerja kolaboratif lintas institusi.
Dalam laporan akademiknya, Kepala MAN 1 Soppeng, Dr. Musmuliadi, S.Ag., M.A., menyampaikan bahwa sebanyak 93 siswa berhasil lolos ke perguruan tinggi ternama melalui jalur SNBP, SPAN PTKIN, dan POLTEKKES, ditambah beberapa lainnya melalui jalur mandiri dan bahkan mendapatkan golden ticket jalur prestasi. Salah satu siswa terbaik madrasah saat ini sedang menjalani proses seleksi di salah satu universitas ternama di Republik Rakyat Tiongkok.
“Ini bukan hanya keberhasilan siswa, tapi keberhasilan kita semua yang terus bersinergi membangun ekosistem pendidikan madrasah yang unggul, inklusif, dan moderat di BUmi Latemmamala,” ujar Dr. Musmuliadi dalam sambutannya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Soppeng dalam pidatonya memberikan semangat dan dorongan kuat agar para siswa terus menuntut ilmu dengan tekun, mengiringi kecerdasan dengan karakter, serta menjadikan nilai-nilai agama sebagai fondasi dalam setiap langkah hidup. “Jangan hanya selesai sekolah, tapi teruslah menjadi pelajar sepanjang hayat,” tegasnya.
Asisten I Setda Kabupaten Soppeng, A. Makkaraka, memberikan dukungan moral yang kuat kepada para siswa agar tidak berhenti pada jenjang pendidikan menengah, melainkan terus melanjutkan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab atas potensi dan impian yang dimiliki. Ia menegaskan bahwa madrasah telah membuka jalan, dan kini saatnya siswa berlari menuju cahaya keberhasilan. “Lanjutkan sekolah, lanjutkan cita-cita. Teruslah bermimpi, tapi jangan lupa mengejar mimpi itu dengan belajar dan berusaha sekuat tenaga,” pesannya penuh semangat.
Tak hanya capaian akademik, acara ini juga dipenuhi dengan pesan dan inspirasi. Kepala Kemenag Soppeng memberikan motivasi agar para siswa terus belajar dan memperkuat karakter, sementara Asisten I menyemangati siswa untuk tidak berhenti pada pendidikan menengah dan terus mengejar impian.
Yang paling istimewa pada acara ini, adalah Kepala MAN 1 Soppeng juga menyampaikan sebuah tulisan yang sementara dalam proses penyelesaian serta meluncurkan sejumlah karya lagu ciptaannya sendiri yang diaransemen bersama musisi lokal. Lagu-lagu tersebut lahir sebagai bentuk ekspresi cinta dan dedikasi terhadap madrasah, guru, dan siswa:
1. "Dari Senyap Menjadi Cahaya" – Lagu utama yang menjadi simpulan musikal dari buku karyanya dengan judul yang sama, menceritakan perjalanan historis MAN 1 Soppeng dari awal yang sederhana hingga bersinar di langit prestasi nasional.
2. "Langkahmu Tak Sendiri" – Lagu nasihat dan dukungan moril kepada seluruh siswa Angkatan GEZTRAVIO 2025 agar terus melangkah dalam cahaya nilai dan harapan, meski harus menapaki jalan yang baru.
3. "Di Pagi yang Sunyi" – Lagu apresiasi penuh keharuan kepada para guru, yang dalam senyap dan pengabdian telah membangun generasi dengan ketulusan yang tak terucap.
4. "Dari Sudut Sunyi Bumi Latemmamala" – Balada menyentuh yang menggambarkan dinamika batin dan keindahan spiritual dari sebuah madrasah yang tumbuh di tengah tanah Bugis yang penuh nilai luhur.
Kehadiran lagu-lagu ini menjadikan penamatan bukan sekadar seremoni, melainkan perayaan ruh dan narasi perjuangan madrasah, yang disampaikan tidak hanya lewat kata, tetapi juga lewat nada.
Dr. Musmuliadi menambahkan, buku dan lagu ini lahir dari perenungan mendalam atas perjalanan madrasah yang telah dipimpin oleh tujuh kepala madrasah, mulai dari Prof. Dr. Iskandar Idy, M.Ag sampai kepada Dr. Musmuliadi, S.Ag., M.A. Menariknya, Musmuliadi sendiri adalah kepala madrasah ketujuh, lahir pada tanggal 7 bulan 7 tahun 1977. Dalam filosofi Bugis, angka tujuh melambangkan Mattuju Tujung—simbol kesuksesan dan keberhasilan. “Semoga karya ini menjadi inspirasi bagi pejuang pendidikan di mana pun berada,” ungkap beliau penuh haru.
Acara juga diramaikan dengan penampilan seni dari Sanggar Seni “Triple M” MAN 1 Soppeng yakni Sanggar Seni Tari dan Kelompok Hadrah, pengumuman nominasi siswa inspiratif dan busana terbaik, serta antusiasme orang tua dan masyarakat yang hadir. Semua menunjukkan bahwa MAN 1 Soppeng tak hanya mencetak prestasi akademik, tetapi juga membangun ruang budaya yang hidup, mendidik jiwa dan menyentuh rasa.
Dengan semangat madrasah hebat, bermartabat, maju, bermutu, dan mendunia, MAN 1 Soppeng terus berkomitmen menjadi pusat lahirnya generasi Z yang astra—bersinar seperti Bintang dan juga menerangi—serta visioner dalam menyongsong masa depan Indonesia yang lebih gemilang dari Bumi Latemmamala, untuk Indonesia dan dunia.(**)