Transformasi Digital, Registrasi Youth Coding Achievement 2025 Gunakan QR Code dan Notifikasi WA
Mediainfota, Makassar,- Antusiasme peserta Youth Coding Achievement (YCA) 2025 membludak sejak pagi hari di Gedung AAS Building Makassar, Sabtu 19 Juli 2025.
Namun, keramaian justru terjadi di titik yang tak disangka yaitu area registrasi. Banyak peserta sempat terkejut saat mengetahui bahwa proses masuk ke ruangan kegiatan tidak menggunakan sistem manual, melainkan telah menggunakan teknologi QR Code dan notifikasi otomatis via WhatsApp.
Panitia YCA 2025 telah menyiapkan sistem registrasi berbasis digital sebagai bagian dari semangat transformasi digital, mulai dari link konfirmasi online hingga pengiriman ID Card elektronik yang dilengkapi QR Code.
“Saya kira registrasinya pakai daftar ulang manual. Ternyata, pas saya klik link yang dikirim panitia sebelumnya, langsung ada notifikasi WhatsApp masuk dan ID Card dengan QR Code. Canggih juga panitianya!” ujar salah satu peserta dari SMA Negeri di Gowa dengan nada kagum.
ID Card inilah yang kemudian digunakan peserta untuk registrasi masuk ke area kegiatan dengan cara memindai QR Code di pintu masuk. Sistem ini membuat proses menjadi lebih cepat, tertib, dan bebas antre panjang, meskipun sebagian peserta masih sempat tertahan karena belum mengetahui mekanismenya.
Plt. Kabid GTK Disdik Sulsel, Anshar Syukur, mengatakan bahwa penggunaan sistem ini adalah bentuk nyata penerapan digitalisasi, bahkan sejak tahap awal kegiatan.
“Kami ingin memastikan bahwa transformasi digital bukan hanya jargon di atas panggung, tapi terasa langsung sejak peserta masuk area. Registrasi berbasis QR Code dan notifikasi WA adalah langkah sederhana, tapi dampaknya besar untuk efisiensi dan pengalaman peserta,” ungkap Anshar.
Sistem ini dikembangkan sebagai bagian dari semangat Collaborative Digital Class, di mana semua aspek kegiatan — dari komunikasi hingga dokumentasi — mulai menerapkan pendekatan teknologi yang inklusif.
Bagi peserta, pengalaman registrasi digital ini menjadi pelajaran berharga bahwa dunia pendidikan dan teknologi bisa berjalan beriringan. Dan bagi panitia, ini adalah bukti bahwa transformasi digital bisa dimulai dari hal-hal kecil namun berdampak luas.(*)
